Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh dan selamat
malam para headers :D :D :D..
Perkenalkan nama saya Irwan Jaya, biasa di panggil Irwan
dan ada juga yang panggil Wan. Saya kuliah di Unhas atau Universitas Hasanuddin
Makassar. Kali ini saya ingin menulis artikel mengenai kesan-kesan pada saat
kuliah atau bisa disebut kehidupan kuliah saya. Saya mulai kuliah di Unhas pada
tahun 2015 dengan jalur masuk SNMPTN atau sering disebut sebagai jalur Undangan,
saya memilih jurusan perikanan prodi pemanfaatan sumberdaya perikanan atau disingkat prodi psp dan biasanya disebut
perikanan tangkap. Why fishery?? Kenapa bukan kedok alias kedokteran, hukum
atau jurusan-jurusan terkenal lainnya. Iya, karena Indonesia adalah negara
kepulauan yang 70% merupakan perairan dan sisanya merupakan daratan sehingga
sangat berpotensi untuk dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat Indonesia
terlebih lagi pemerintah Jokowi lagi gencar-gencarnya untuk membangun sektor
ini, so why not?? Sekarang ini saya sudah semester tiga, sudah satu tahun lebih
saya berjuang dan bergelut dengan dunia pendidikan khususnya bidang perikanan
yang notabene selalu bertemu dengan ikan-ikan dengan berbagai macam bentuk
mulai dari ikan cantik (hias) hingga ikan yang bisa disebut dengan ikan
monster. Hehehehe. Khusus di prodi saya di perikanan tangkap, yaitu bagian dari
ilmu perikanan yang terfokus pada alat tangkap dan teknologi hasil
perikanannya. Jadi di jurusan perikanan Unhas ada empat program studi yakni
manajemen sumberdaya perairan, budidaya perairan, pemanfaatan sumberdaya
perikanan dan terakhir sosial ekonomi perikanan. Kebetulan saya ambil prodi
pemanfaatan sumberdaya perikanan (PSP), dan saya kurang tau apa itu prodi PSP,
apa-apa saja yang dipelajari dan sebagainya. Karena pada waktu itu di dalam
pikiran saya yang penting perikanan. :D :D. akhirnya pada saat masuk semester
3, disini sudah mulai nampak kefokusan dri prodi saya yaitu PSP, bener jadi PSP
itu bagian dari ilmu perikanan yang khusus mempelajari alat penangkapan ikan,
teknologi hasil perikanan, dan sistem informasi perikanan tangkap… wah wah
keren juga tuh bisa buat alat tangkap yang ramah lingkungan dan berbagai produk
olahan perikanan dan jadi pengusaha. :D. selain itu prodi PSP juga dikenal
kurang praktikum labnya dibandingkan ketiga prodi diatas, sebab prodi psp
kebanyakan praktek lapang dan turun langsung di lapangan berbeda dengan prodi
MSP, BDP dan Sosek, mereka lebih banyak praktikum di lab. Kalau PSP lebih
dikenal sebagai anak lapangan, yah sebab di semester lima nanti semua mata
kuliahnya ada praktek lapangnya. Wah wah.. but don’t worry kita praktek lapang
selain ngambil data juga sambil refreshing sebab praktek lapangya di lautan,
tidak apa-apalah menyelam sambil minum air. :D
Foto-foto kami saat praktek lapang di Kabupaten Barru Sulawesi
Selatan
Jujur waktu saya SMA, saya menganggap kalau kuliah itu
mudah dan tidak sesibuk anak sekolahan SMA, but it’s wrong!!! Hahaha. Ternyata
hal itu tidak sesuai dengan anggapan saya, karena kuliah itu dimana kita
disebut sebagai mahasiswa, woow “MAHASISWA” yang artinya seseorang yang sedang
belajar baik di sekolah tinggi, institute, universitas, akademi maupun di
perguruan tinggi, itu secara Harfiah. Namun menurut KBBI mahasiswa adalah
seseorang yang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Adapun menurut para ahli,
mahasiswa adalah orang yang terdaftar aktif di sebuah perguruan tinggi. Adapun
batas umur seorang yang dikatakan mahasiswa 18-30 tahun. Oleh karena terdaftar
aktif diperguruan tinggi yang bersangkutan tentu saja ada ikatan baik untuk
mentaati tata tertib maupun ketentuan-ketentuan lainnya, (Sarwono). Secara umum
pengertian mahasiswa merupakan seseorang yang belajar di bangku perkuliahan
dengan mengambil jurusan yang disenangi sekaligus jurusan yang didalamnya ada
kemungkinan besar untuk mengembangkan bakatnya. Bagaimana?? Sudah tau kan apa
itu mahasiswa. Right, kembali ke laptop. Hahaha jadi betul mahasiswa itu super
duperrr sibuk, mulai pagi pulang sore bahkan ada yang pulang malam hanya untuk
mengerjakan tugas.. tapi syukurlah gak ada yang pergi pagi pulang pagi. Heheheh
(ya Allah semoga gak garing) wkwkwk.
Jadi selama saya menjadi mahasiswa di Universitas Hasanuddin
saya merasa bangga bangeets, memakai jas almamater merah apalagi dikatakan anak
unhas yang kampusnya merupakan kampus terbaik di Indonesia Timur bahkan tahun
ini Unhas berada di urutan ke 8 sebagai kampus terbaik di Indonesia menurut
Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi. Woow harus bangga dong menjadi anak
unhas!! Tapi jangan bangga aja menjadi anak Unhas tapi banggakanlah Unhas
karena adanya kamu.!! Ok ok. Sudahi dulu jadi motivator, hehehe. Kembali ke
pengalaman selama kuliah. Jujur aja aku itu orangnya berasal dari kampung yang
sama sekali gak pernah ke Makassar, karena mulai dari SD sampai SMA sya
sekolahnya di kampung dan keluarga saya juga berasal dari keluarga yang
sederhana. Ayah saya hanya seorang petani tapi saya bangga sama Ayah dan Ibu
saya karena mereka berkeinginan keras untuk menyekolahkan anak-anak mereka
hingga ke pendidikan tinggi. Alhamdulillah saya dan kakak saya akhirnya dapat
mengenyam pendidikan tinggi di Kota Makassar hingga saat ini. I Love You Mom
Dad, You are My Hero..
Jadi waktu saya mulai kuliah di Unhas saya daftar beasiswa
bididkmisi, tapi ternyata saya gak lulus. Jujur saya sedih banget disini karena
saya merupakan siswa yang disarankan oleh SMA saya, dan teman-teman saya yang
lulus kebanyakan daftar offline. Jadi saat itu saya terus berusaha daftar
beasiswa mulai dari beasiswa Karya Salemba Empat (KSE), beasiswa VDMS, dan
Bintang Rektor, namun alhasil saya juga belum lulus, Sedih rasanya tapi mau
gimana lagi kalau belum rejeki :D. Dan parahnya lagi pada saat saya masuk
semester tiga saya kehilangan motor di kampus.. benar-benar lengkap penderitaan
saya waktu itu L…. Tapi waktu itu saya juga sempat apply beasiswa yang
namanya Beasiswa Tanoto Foundation, tapi saya sudah tidak terlalu berharap lagi
ntar sakit sudah cukup empat beasiswa
yang tolak saya di tambah lagi kehilangan motor wkwkwk :D. Namun saya salah,
setelah saya melihat pengumuman di websitenya ternyata saya salah satu di
antara 19 orang yang merupakan penerima beasiswa Tanoto Foundation dari Unhas,
Waahh senang banget rasanya. Ternyata benar setiap kegagalan pasti ada
hikmahnya. Makasih ya Allah. Tidak sampai di sini, beasiswa tanoto juga
memberikan pelatihan-pelatihan bagi para penerimanya di seluruh Indonesia
seperti Public Speaking, Kewirausahaan, dan Leadership Workshop dan masih
banyak lagi. Kebetulan saya pernah ikut pelatihan yang diadakan oleh Tanoto
Foundation yaitu Pelatihan Video Dokumenter di Kota Balikpapan baru-baru ini.
Disana saya mendapatkan banyak pengalaman mulai dari teknik pembuatan video
dokumenter, dan pelatihan membuat artikel oleh Kompasiana. Serunya lagi
pemateri-pemateri nya merupakan orang-orang hebat dibidangnya. Bukan Cuma itu,
pelatihan ini di hadiri oleh tiga Universitas di Indonesia yakni Universitas
Brawijaya, Universitas Mulawarman dan Universitas Hasanuddin, sehingga menambah
jaringan pertemanan saya dari kedua universitas tersebut, semuanya baik-baik
dan tentunya smart. Makasih Tanoto Foundation. :D :D :D
Ini foto-foto kami waktu Pelatihan Video Dokumenter di Balikpapan